Unila Tindaklanjuti Program MBKM untuk Tingkatkan Kelulusan Tepat Waktu

PEMBARUANID – Dalam upaya meningkatkan tingkat kelulusan tepat waktu (KTW), Universitas Lampung (Unila) menggelar focus group discussion (FGD) bertajuk “Percepatan Kelulusan Tepat Waktu Melalui Program MBKM” yang diselenggarakan oleh LP3M di Hotel Emersia, Bandar Lampung, pada Selasa, 7 November 2023.

Acara ini dihadiri oleh dekan, wakil dekan, ketua jurusan, program studi (prodi), dan dosen dari Fakultas Teknik (FT) Unila. PT. Waskita Karya (Persero) turut menjadi narasumber dalam diskusi ini.

Wakil Rektor Bidang Akademik Unila, Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, S.Si., M.Si., menekankan perlunya kolaborasi dalam mengatasi tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan KTW. FGD ini fokus pada program MBKM, terutama pada prodi yang terkait langsung dengan PT. Waskita Karya (Persero), seperti Prodi Teknik Sipil.

Dr. Suripto menjelaskan bahwa melalui program MBKM, Unila menargetkan tiga indikator kinerja utama (IKU), termasuk pengalaman mahasiswa di luar kampus, implementasi kerja sama dengan pihak eksternal, dan IKU 7.

Dalam laporan terbaru per September 2023, berbagai angka KTW dari prodi di fakultas teknik telah dicatat, seperti 146 mahasiswa Teknik Elektro, 75 mahasiswa Teknik Informatika, 46 mahasiswa Teknik Mesin, 22 mahasiswa Teknik Geodesi, 14 mahasiswa Arsitektur, dan sepuluh mahasiswa Teknik Kimia.

Rektor Unila, Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afrani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng., mendorong pihak Wakil Rektor Akademik dan LP3M untuk memberikan perhatian khusus pada prodi, termasuk di FT Unila, guna meningkatkan capaian KTW.

Prof. Lusmeilia menyoroti rendahnya angka KTW di FT Unila dan menekankan pentingnya menciptakan lulusan tepat waktu dalam kurun waktu empat tahun.

Pihak Rektorat berharap agar ketua jurusan dan prodi di bawah FT Unila bersama-sama berupaya meningkatkan KTW, dengan harapan untuk menghasilkan wisudawan dari angkatan 2020 pada acara wisuda Juni 2024.

Terfokus pada pelaksanaan MBKM dengan PT. Waskita, Prof. Lusmeilia mengusulkan agar kerja praktik mahasiswa Teknik Sipil diubah menjadi MBKM. Ia juga berharap implementasi sistem dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) segera dapat dilaksanakan. (***)