Didanai Kemenristekdikti, 5 Mahasiswa Unila Kembangkan SCS

psiaceh.or.id/ – Lima mahasiswa Universitas Lampung (Unila) mendapatkan pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM PM) dari Kemenristekdikti tahun 2023.

Dana tersebut untuk mendorong program ajar tanam mentimun berbasis soilless culture system (SCS).

Dalam rilisnya, Vidyanti Kurniasih, Elfita Nova Yunior, Sevira Nur Azmi, Indah Ayu Lestari, dan Yogi Aprio menuturkan, jika program yang mereka jalankan, guna pengkayaan eko-agrowisata Kampung Liman, Benawi Lampung Tengah, berbasis potensi desa.

Empat mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA yaitu Vidyanti Kurniasih, Elfita Nova Yunior, Sevira Nur Azmi, Indah Ayu Lestari, dan dan satu orang dari Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Yogi Aprio menjalankan programnya dengan pendampingan Dosen Jurusan Biologi FMIPA Unila, Dra. Elly Lestari Rustiati, M.Sc.
[elementor-template id=”13″]
[elementor-template id=”11″]
“Ya, mayoritas mata pencaharian masyarakat setempat pada sektor pertanian dan perkebunan,” tulis Yogi dan empat rekannya, Minggu (09/07/2023).

Program yang dijalankan, lanjut rilis tersebut, dalam upaya membangkitkan kembali eko-agrowisata berbasis sayuran pasca masa pandemi COVID 19, sekaligus berdaya inklusivitas usia lanjut.

“Pengembangan pariwisata ini memiliki potensi yang menjanjikan dalam penggunaan metode soilless culture system,” tuturnya.

Menurutnya, sebagian besar penduduk Kampung Liman Benawi memasuki usia non produktif, sehingga dalam persiapan menjadi kampung inklusif program pelatihan budidaya diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan mewujudkan kampung inklusif dengan melibatkan masyarakat lansia.

‘Teknik budidaya soilless culture system dikenal sebagai budidaya tanaman tanpa tanah yang relatif mudah dan ramah lingkungan. Medianya dapat berupa arang sekam, sekam, cocopeat, air, jerami, serat kayu dan kompos,” jelas dia.
[elementor-template id=”13″]
[elementor-template id=”11″]
Yogi melanjutkan, keuntungan menggunakan teknik ini yaitu produktivitas lebih tinggi karena dapat dibudidayakan sepanjang musim dan hasil yang didapatkan lebih ramah lingkungan.

“Pelaksanaan program diawali dengan kegiatan sosialisasi serta pelatihan pada hari Rabu – Kamis, 5-6 Juli 2023 dihadiri anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) 1 dan 2, Dusun 2, Kampung Liman Benawi,” ucapnya.

Kegiatan tersebut, tambah dia, didukung Kepala Kampung Liman Benawi Bapak Nyono Rahadi, perangkat kampung, dan Penyuluh Pertanian Lapangan, Bayu Asmara.

“Pelatihan dan praktik yang dilakukan meliputi perangkaian alat tanam tanpa tanah dan dilanjutkan dengan pencampuran media tanam dan penyemaian,” jelas dia.

Selanjutnya, Yogi mengatakan, empat alat tanam tanpa tanah yang telah dirangkai bersama, diserahkan kepada empat perwakilan dua KWT, yaitu Ibu Purwati, Pak Toni dan dua anggota KWT yang mewakili menjelang lansia Ibu Widarmi (Ketua KWT) dan Ibu Saroh.
[elementor-template id=”13″]
[elementor-template id=”11″]
“Pendampingan akan dilanjutkan sampai tiga bulan ke depan dengan penanaman, pemanenan mentimun, dan pelatihan produk pasca panen serta inisiasi pemasaran,” tutupnya. (***)