psiaceh.or.id/ – Suasana pengukuhan Guru Besar Prof Rudy sebagai guru besar Fakultas Hukum Universitas Lampung berubah menjadi haru, ketika Prof Rudy menyampaikan ucapan terima kasih kepada sang ibunda, Saniah yang hadir di acara itu, Rabu (25/10/2023).
Kedua orangtuanya, menurut Prof Rudy, adalah sosok yang paling pantas mendapatkan kehormatan Guru Besar. Sebab, kata dia, apa yang dicapainya lantaran kedua orang tuanya selalu memberikan seluruh jiwa dan raga agar anaknya bisa meraih pendidikan terbaik.
“Mama dan Papa (Saniah dan Lukman Hakim (alm)) selalu memberikan yang terbaik agar anak-anaknya sukses,” kata Rudi sembari menangis haru.
Rudy mengatakan ia terlahir sebagai anak bungsu, ke-6 dari 6 bersaudara dari keluarga sederhana. Namun kedua orangtuanya sangat mementingkan pendidikan.
Saat itu, sang ibu adalah seorang guru SD, sementara sang ayah bekerja sebagai Jaksa.
“Dengan segala keterbatasan yang ada, Mama dan Papa tidak pernah memutus api kami untuk berprestasi dan maju,” kata dia.
Kesabaran dan ketelatenan Mama, lanjutnya, serta ketegasan dan disiplin dari almarhum Papa adalah mantera keberhasilan anak-anaknya.
Rudy juga berbagi cerita bagaimana dahulu sang mama selalu mengingatkan mengenai kartu ujian.
Sampai hal kecil seperti topi dan dasi sebelum ia ikut ujian atau berlomba sehingga dapat meraih hasil maksimal.
Rudy juga ingat bagaimana sang ayah marah dalam diam ketika prestasi Rudy anjlok. Dari ranking 1 jadi ranking 13 karena terlalu aktif di Pramuka.
Saat itu sang ayah hanya berkata “kamu diberi kebebasan namun tidak bisa bertanggungjawab.”
“Kata-kata yang sedikit namun menyadarkan bahwa tanggungjawab utama tidak boleh diabaikan demi aktivitas lainnya,” ujar Warek II Unila ini.
Selain itu, ibunda Rudy juga memberikan restu untuk meniti karir menjadi seorang pendidik.
Padahal saat itu Rudy sudah diterima di Lawfirm terkemuka dan BUMN terkenal dengan gaji yang besar.
“Terima kasih untuk semuanya, bahkan sampai saat ini Mama menjadi ajimat yang mengiringi dan menjaga seluruh langkah Rudy. Sesungguhnya Mamalah motivasi terbesar untuk bisa secepatnya meraih guru besar dalam usia muda ini,” kata Rudi terharu.
Spesial untuk Sang Istri dan Anak
Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada sang istri Ir. Martina Anggi Silova.
“Terima kasih atas pendampingan yang luar biasa, dukungan cinta kasih dan sayang. Perhatian yang tak pernah putus juga diskusi receh yang membahagiakan,” ujarnya.
Rudy menyebut sang istri selama ini setia menemani dalam suka dan duka saat menuntut ilmu di Kobe University.
Melewati perjuangan pendidikan berdua saja di negeri orang. Ia menyebut sang istri adalah perempuan hebat.
“Tidak mungkin seorang Rudy bisa berdiri dalam posisi ini jika bukan karena ada perempuan hebat bersamanya,” ucapnya.
“Teruntuk anak-anakku tercinta, Haruka Alisha Jayaperwira dan Muhammad Al-Fatih Jayaperwira, terima kasih atas kehadiran kalian dalam hidup Papa, yang selalu memberikan warna kebahagian, dan menjadi obat di kala lelah hilang,” tambah Rudy kepada kedua anaknya.
Di acara ini, Rudy juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh tamu yang hadir.
Rudy saat ini menjadi guru besar Unila termuda saat usianya menginjak 42 tahun. (tim)






Leave a Reply