Fakta di Balik Laka Lantas yang Merenggut Nyawa Balita MAI

psiaceh.or.id/ – Peristiwa kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anggota DPRD Provinsi Lampung OR, di Gang Antara, Kelurahan Sukajawa, Tanjungkarang Barat yang merenggut nyawa Balita MAI, Selasa (01/08/2023) cukup menyita perhatian publik.

Lalu, bagaimana kejadian sebenarnya? Berikut penelusuran psiaceh.or.id/

1. Kronologi Kejadian
Peristiwa nahas itu terjadi ketika OR hendak pulang ke kediamannya di Gang Antara tepat pukul 19.45 WIB.

Merasa sudah hapal dengan jalan tersebut, lantaran sudah bertahun melintasinya, OR tanpa ragu untuk membelokan mobilnya.

Belum berbelok sempurna, mobil Toyota Fortuner berwarna putih dengan nomor polisi BE 1238 AAA yang dikendarai OR itu merasakan ada yang membentur bemper bagian kanan.

OR langsung menghentikan mobilnya dan melihat MAI (5) tergeletak. “Jadi tidak benar kalau sempat terseret sejauh dua meter. Karena saya langsung berhenti,” kata OR, Kamis (03/08/2023).
[elementor-template id=”13″]

[elementor-template id=”11″]
2. Dipukul Keluarga Korban
Selain OR, di dalam mobil tersebut ada dua orang saksi yakni Tubagus dan Dedi. Kepada psiaceh.or.id/ Tubagus mengatakan, OR sempat berhenti sejenak sebelum membelokkan kendaraannya.

Setelah sempurna berbelok, lanjut Tubagus, mobil terasa membentur sesuatu. OR pun turun dari mobil, dan terdengar suara OR bertakbir.

"Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar," kata Tubagus menirukan OR.

Mendengar OR bertakbir, Tubagus dan Dedi pun turun dari mobil dan melihat OR dipukul oleh seorang pria. Karena panik, kata Tubagus, OR berteriak, "Ayo kita bawa kerumah sakit, nanti urusan yang lain," ujar Tubagus menirukan teriakan OR.

3. Pertolongan Pertama
Selanjutnya, menurut Tubagus, beberapa orang yang belakangan diketahui adalah ayah, kakek dan ibu MAI sambil menggendong MAI masuk ke mobil yang dikendarai OR menjunu rumah sakit.
[elementor-template id=”13″]

[elementor-template id=”11″]
“Saya dan Dedi ditinggal di lokasi kejadian. Karena sudah dekat dengan kediaman OR, kami jalan kaki ke rumah. Setelah itu kami menghubungi keluarga OR,” tutur Tubagus.

Tak lama berselang, keponakan OR bernama Wan datang dan langsung diminta untuk menyusul OR ke rumah sakit. “Kami mengetahui jika korban meninggal, ya dari Wan yang menginfokan dari rumah sakit,” jelas Tubagus.

4. Bersepakat Damai
Sementara Wan kepada psiaceh.or.id/ menuturkan, setiba di rumah aakit dirinya hampir menjadi bulan-bulanan keluarga korban. Namun, dirinya berhasil menenangkan ayah korban yang hendak memukulnya.

"Saya pun langsung menanyakan kondisi korban dan mendapat jawaban jika korban sudah meninggal," kata Wan.

Dirinya pun ahirnya mencari tau keberadaan OR. Alhasil, dirinya pun mendapati OR diamankan satpam rumah sakit, lantaran sempat dipukuli keluarga korban.

"Setelah itu kami dibawa ke Mapolresta. Di Mapolresta, perwakilan keluarga korban yakni kakek korban sempat datang dan menyampaikan niat agar perkara ini diselesaikan secara kekeluargaan," jelas dia.
[elementor-template id="13"]

5. Bersih Dari Narkoba
Usai pemeriksaan oleh penyidik di Mapolresta Bandarlampung, OR mengaku jika dirinya sudah di tes urin dan dinyatakan bersih dari Narkoba.

“Alhamdulillah saya tak pernah mengenal narkoba. Ini musibah, tidak ada yang salah di sini. Semua kehendak Allah AWT,” kata OR.

Wan pun memberikan kesaksian jika pamannya itu bersih dari narkoba. “Walia (panggilan OR) ini lulusan pondok pesantren. Beliau adalah panutan kami, terlebih dibidang agama. Karenanya, kami sangat percaya beliau bersih dari narkoba. Ini murni kecelakaan, ini musibah,” tutup Wan.

6. Gang Sempit dan Gelap
Dari pantauan psiaceh.or.id/, Gang Antara memang sempit dan lampu kalan di lokasi kerap mati.
[elementor-template id="13"]

[elementor-template id="11"]
"Kalau sekarang lampu jalan sudah normal. Belum lama ini memang lampunya sering mati," kata salah seorang warga di temui di lokasi, Kamis malam.

Warga yang enggan namanya dopublis itu pun mengaku mengenal OR dan dirinya bersaksi jika yang bersangkutan tidak pernah terlihat mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi.

"Saya kenal beliau (OR). Beliau terkenal ramah, dermawan dan tidak pernah kebut-kebutan," kata dia.

7. Kooperarif

Usai menjalani pemeriksaan 12 jam lebih, OR ahirnya menyampaikan pernyataan jika dirinya akan kooperarif menjalani pemeriksaan. OR juga meminta maaf kepada keluarga korban dan menyadari penuh nahwa apa yang terjadi adalah musibah.

“Saya mohon maaf dan turut berduka kepada keluarga korban. Ini musibah dan saja akan jalani ini. Saya akan koopeeatif,” kata OR.
(tim/***)