Sanad Keilmuan PMII Terpanjang Dalam Sejarah

psiaceh.or.id/ – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dikenal sebagai sebuah organisasi yang memperjuangkan cita-cita keagamaan atau memperjuangkan Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja).

Salah satu keuntungan PMII karena memiliki sanad pengetahuan yang terhubung dan jelas. Keterhubungan pengetahuan Aswaja juga merupakan yang terpanjang dalam sejarah.

Demikian disampaikan Alumni PMII Lampung sekaligus pengurus PBNU 2015-2020 Endin Aj Soefihara pada agenda malam puncak Pelatihan Kader Lanjut (PKL) PC PMII Balam bertema ‘Sarasehan senior dan Alumni PMII Lampung’ di Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung, Sabtu (09/09/2023).

Menurut Endin begitu ia kerap disapa, Islam Aswaja merupakan ajaran yang terhubung sampai kepada baginda Rasulullah Muhammad Saw. Ia bahkan menyebutkan keterhubungan tersebut hingga masuk ke tokoh ulama Indonesia yang membawa Aswaja ke tanah air.
[elementor-template id=”13″]
[elementor-template id=”11″]
“Islam Aswaja sangat mengutamakan literasi keilmuan yang berdasarkan transmisi keilmuan yang sambung-menyambung dari asal-usul pengetahuan atau pengetahuan yang memiliki sanad yang jelas,” kata dia.

Sementara dalam ilmu atau ideologi yang lain menurutnya hanya berlangsung dalam 100 tahun atau memiliki usia yang pendek.

“Hanya dalam literasi keilmuan Aswaja juga terdapat pola hubungan begitu erat antara guru dan murid atau santri dengan kiai,” jelas dia.

Penduduk Indonesia, lanjutnya, berjumlah 275 juta, sementara 60 juta populasinya merupakan populasi terdidik atau yang dibawah 30 tahun. Dari 60 juta tersebut merupakan seroang mahasiswa dan hanya 10 Persennya yang merupakan Kader PMII.
[elementor-template id=”13″]
[elementor-template id=”11″]
Dengan begitu ia menyebutkan, hanya sedikit mahasiwa yang bergabung dengan PMII. Hal ini menunjukkan bahwa yang berPMII hanya orang-orang tertentu atau
seseorang yang keluar dari habitatnya dan memilih menjadi seorang manusia yang memiliki predikat sebagai kader pergerakan. Dalam arti yang lain sebagai manusia pilihan yang lahir dari komunitas yang besar.

“Tidak semua orang berkesempatan untuk menjadi warga pergerakan, karena itu berbahagialah orang yang bergabung di PMII,” ujarnya didepan peserta PKL dan sejumlah kader PMII.

Ia menyebutkan tujuan dari berPMII adalah untuk mendapatkan keunggulan-keungulan tertentu yang tidak didapat oleh mahasiswa pada umumnya.

“BerPMII memberikan nilai tambah dan kompetensi tertentu yang tidak didapatkan di sekolah maupun di kegiatan perkuliahan, dan berPMII membutuhkan pengorbanan untuk mencapai cita-cita dan menambah nilai-nilai kehidupan,” tuturnya.
[elementor-template id=”13″]
[elementor-template id=”11″]
Dengan berPMII juga berupaya menumbuhkan cara berpikir agar mampu memahami situasi dunia, nasional hingga situasi lokal.

Hadir dalam kesempatan tersebut sejumlah alumni PMII Lampung diantaranya, Noverisman Subing (Ketua IKA PMII Lampung), Fajrun Najah Ahmad, Munzir, Zainut Tauhid (Dewan Pengawas Bulog), Endin Aj Soefihara (Pengurus PBNU 2015-2020), Jauharoh Hadad (Anggota DPRD Provinsi Lampung), Khaidir Bujung (Wakil Ketua PWNU Lampung 2018-2023), Anis Handayani (Kabag Humas UIN Raden Intan/Mislimat NU) Wawansyah, Syahrudin Putra (Mabincab PMII Balam). Erlina, Enny Puji Lestari (RPA), Munzir, Murni Rizal, Yudi Yusnandi (LBH NU Balam) dan lain-lain. (sandika)