Pentaskan Teater di 4 Kota, Kober Angkat Tema Sandiwara Kampung

psiaceh.or.id/ – Komunitas Berkat Yakin (Kober) akan kembali mempersembahkan pertunjukan teater dengan mengangkat tema Sandiwara Kampung (Pilgrim: Bunyi Tepukan Satu Tangan).

Pementasan teater yang disutradarai oleh Ari Pahala Hutabarat ini akan dilangsungkan Sabtu dan Minggu 04 dan 05 November 2023 Pukul 16.00 WIB di Gedung Teater Tertutup Taman Budayalampung dan 20 November 2023 Pukul 20.00 WIB di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki Jakarta.

Pimpinan Produksi sekaligus aktor, Alexander GB mengatakan, pementasan ini akan digelar selama 2 hari di Taman Budaya Lampung. Selanjutnya akan ditampilkan di kota Jakarta, Padang Panjang, dan Medan.

“Project ini sudah dimulai sejak Juli 2023 lalu, artinya kurang lebih 5 bulan berjalan, mulai dari training hingga reherasal dan sebanyak sepuluh aktor terlibat dalam pertunjukan. InsyaAllah di bulan November dan Desember kita akan pentaskan di beberapa kota,” kata dia.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya sangat berterima kasih kepada banyak pihak yang turut membantu menyukseskan acara tersebut.

“Semoga niat baik kita memajukan ekosistem teater di Lampung terus terjaga,” imbuhnya.

Jadwal Pementasan dan Susunan Pemain

Dia mengajak, masyarakat Lampung untuk hadir, sehingga kita dapat berjumpa, merawat silaturahmi dengan diri kita masing-masing, dan sekaligus merawat kebudayaan di Lampung.

Sementara, Ari Pahala Hutabarat mengatakan, Pilgrim 2 ini merupakan upaya untuk menampilkan sebuah problem universal, problem primordial setiap manusia, setiap suku, setiap bangsa yang ada di muka bumi ini, yang terus menerus menjadi pertanyaan kita semua, pertanyaan eksistensial tentang diri dan tuhannya, dan mengajak kita semua berefleksi, mempertanyakan makna dan kehendak untuk menemukan sumber hidup kita sebagai manusia.

“Dalam pertunjukan ini terhampar beberapa fragmen perjalanan sekelompok orang yang tidak tahu kapan akan sampai. Tarik ulur antara mencari dan menemukan, kehilangan dan mendapatkan, kembali dan melanjutkan perjalanan, antara putus asa dan kehendak bertahan membuat sekelompok orang ini dihadapkan pada situasi kritis-ambang, baik secara fisikal maupun batin,” tuturnya.

Dia juga menambahkan, bahwa Pilgrim 2 diharapkan mampu memberi jarak bagi setiap individu untuk sejenak memasuki dada masing-masing, menyapa diri masing-masing, di tengah sesaknya rutinitas keseharian yang kian hari kian banal.

“Semoga pertunjukan ini bisa menjadi oase bagi kita semua untuk kembali merenungkan diri kita. Bahwa ada kenyataan atau kebutuhan lain yg juga harus kita perhatikan di luar kenyataan ekonomi, sosial, dan politik.” tandasnya. (***)