psiaceh.or.id/ – Bidan Citra Baiduri (CB) meminta maaf secara kekeluargaan ke pihak keluarga Erma Yanti (31) ibu dari bayi RAP, yang kulitnya melepuh pascadiberi obat racikan dari klinik milik Bidan CB, beberapa waktu lalu.
“Ya, Bidan CB sudah meminta maaf dan akan bertanggung jawab secara moril hingga siap membantu biaya pengobatan,” kata Erma Yanti, Selasa (13/06/2023).
Menurut Erma, pertemuan antara keluarga RAP dengan Bidan CB dimediasi oleh aparat kelurahan setempat.
Dalam kesempatan itu, turut hadir Ketua Kecamatan (Camat) Kemiling dan Camat Rajabasa, Lurah, Ketua RT, Kepala Lingkungan hingga dari unsur Babin.
[elementor-template id=”13″]
[elementor-template id=”11″]
“Dari mediasi tersebut, kami bersepakat untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan, dibuktikan dengan berita acara tertulis dan disaksikan oleh aparat pemerintah yang hadir,” tutur Erma.
Meski hati terasa berat, lanjut Erma, mengingat kondisi parah yang dialami RAP sebelumnya, dirinya dan keluarga menerima permintaan maaf dari pihak Bidan CB.
Dirinya dan keluarga, lanjut Erma, akan berusaha legowo dan akan lebih memfokuskan kesembuhan RAP.
“Kami sekeluarga akan berusaha melihat peristiwa kemarin sebagai sebuah ujian dan pelajaran. Sekarang, kami merasa lebih tenang setelah ada itikad baik dari Bidan CB,” lanjutnya.
[elementor-template id=”13″]
[elementor-template id=”11″]
Meski begitu, Erma berharap setelah pertemuan kemarin, Bidan CB tetap mengawal kesembuhan RAP.
Erma turut berterimakasih kepada perangkat kelurahan dan kecamatan yang telah memberikan kepedulian terhadap buah hatinya RAP.
Ia merasa bersyukur karena banyak pihak yang menunjukkan sikap peduli kepada RAP, terutama Bidan CB, yang sebelumnya sempat dikeluhkan tidak mempunyai itikad baik.
“Kami sekeluarga mengucapkan terimakasih ke Bidan CBkarena sudah menunjukkan itikad baik dan kepedulian kepada RAP, dan menerima permintaan maaf bidan CB secara kekeluargaan,” terang Erma.
Diketahui, beberapa waktu yang lalu, publik dihebohkan oleh tindakan salah satu tenaga kesehatan (Nakes) di Bandarlampung yang diduga salah memberi obat racikan terhadap bayi berusia 6 bulan, berinisial RAP.
[elementor-template id=”13″]
[elementor-template id=”11″]
Peristiwa tersebut pun turut menarik perhatian berbagai pemerhati kesehatan hingga lembaga advokasi anak.
Diketahui, akibat obat yang diterimanya RAP, kulit diseluruh badannya yang semula bintik-bintik merah berubah menjadi melepuh (seperti terbakar api) atau dalam istilah medis dikenal dengan Sindrom Stevens-Johnson.
Bidan CB, memberi keterangan sudah menanggani pasien sesuai dengan kondisi klinis RAP. Ia mengklaim sudah menjalankan pengobatan sesuai dengan SOP.
Keluarga RAP pun sempat mengeluhkan tidak adanya itikad baik dari pihak klinik Bidan CB atau bentuk kepedulian terhadap RAP.
Padahal, lanjut keluarga RAP, sakit yang terbilang serius itu diakibatkan obat yang diberikan oleh bidan tersebut.
[elementor-template id=”13″]
[elementor-template id=”11″]
Untuk saat ini, keadaan RAP sudah mulai membaik dan dalam kondisi pemulihan. Per hari ini, RAP juga sudah dirawat dari rumah. (sandika)







Leave a Reply