psiaceh.or.id/ – Empat Pekon di Kabupaten Lampung Barat dinyatakan berstatus Mandiri usai dirampungkannya pelaksanaan pemutakhiran Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2023 di Kabupaten setempat.
Pernyataan tersebut diutarakan Koordinator Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Lambar Taswin Parizullah usai digelarnya Penandatangan Berita Acara Hasil Pemutakhiran IDM bersama Bappeda dan Dinas PMP di Aula Bappeda setempat, Senin (10/07/2023).
“Empat Pekon yang naik level menjadi Mandiri yakni Pekon Sukapura Kecamatan Sumberjaya, Pekon Tambak Jaya kecamatan Way Tenong, Pekon Pagar Dewa Kecamatan Sukau dan Pekon Tribudisukur Kecamatan Kebun Tebu,” kata Taswin.
Ia menjelaskan, pelaksanaan IDM reguler yang dilakukan setiap pekon yakni sebagai bentuk implementasi dari Permendes Nomor 2 Tahun 2016 tentang IDM.
Adapun kata Taswin, Pendataan IDM dilakukan melalui tiga pendekatan indeks, yakni Indeks Ketahanan Sosial, Indeks Ketahanan Ekonomi dan Indeks Ketahanan Ekologi/Lingkungan.
[elementor-template id=”13″]
[elementor-template id=”11″]
“Pendataan pada Indeks Ketahanan Sosial terdiri dari beberapa indikator, diantaranya adalah indikator Pendidikan, Kesehatan, Modal Sosial, Permukiman,” sebutnya.
Selanjutnya, Indikator Indeks Ketahanan Ekonomi antara lain meliputi Keragaman Produksi Masyarakat, Akses Pusat Perdagangan dan Pasar, Akses Logistik, Akses Perbankan dan Kredit Keterbukaan Wilayah.
“Sementara indikator Indeks Ketahanan Ekologi/Lingkungan antara lain Kualitas Lingkungan, Bencana Alam, Tanggap Bencana,” paparnya.
Adanya penambahan Empat Pekon berstatus Mandiri kini menambah jumlah menjadi 51 Pekon, kenaikan juga terjadi pada status Pekon Maju yang semula pada tahun 2022 sebanyak 63 kini menjadi 64 dari total keseluruhan 131 Pekon di Kabupaten setempat.
“Atas capaian tersebut secara otomatis kini Pekon yang berstatus berkembang berkurang dari 21 pekon tinggal 16 pekon lagi,” jelas Taswin.
[elementor-template id=”13″]
[elementor-template id=”11″]
Taswin berharap atas perubahan status diatas sejumlah pekon terkait dapat mengoptimalkan penganggaran dan kegiatan yang mengarah pada penguatan indikator indek ketahanan ekonomi.
Sebab, berdasarkan data yang ada, faktor yang paling besar dalam peningkatan skor penilaian hasil IDM di Lampung Barat, masih berfokus pada pada Indeks Ketahanan Sosial dan Indeks Ketahanan Lingkungan.
Selain itu ujarnya, hal yang tidak kalah penting bagaimana menjadikan hasil pemutakhiran IDM tersebut menjadi salah satu rujukan utama dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Pekon Tahun 2024 mendatang.
“Karena kegagalan dalam perencanaan itu sama halnya dengan merencanakan kegagalan,” pesannya.
Kepala Bappeda Lambar, Agustanto Basmar, mengapresiasi hasil pemutakhiran IDM yang telah dilaksanakan secara objektif, partisipatif dan tepat waktu.
[elementor-template id=”13″]
[elementor-template id=”11″]
Beliau menekankan dan berharap sejumlah Pekon yang berstatus Maju dan Berkembang dapat mencontoh beberapa pekon yang telah naik status.
“Sehingga arah perencanaan pembangunan di pekon kedepan dapat diarahkan pada penguatan indikator yang masih dianggap lemah,” pesannya.
Dikesempatan yang sama, Sekretaris Dinas PMP Lambar, Sahril, turut bersyukur dan bangga serta menghaturkan terimakasih kepada seluruh pekon yang sudah menyukseskan kegiatan pemutakhiran IDM Tahun 2023.
“Ucapan terimakasih juga kami sampaikan epada Pendamping Desa se-Lampung Barat yang sudah mengawal dan mendampingi pekon secara maksimal dalam pendataan IDM ini ditengah kesibukan para pendamping dalam menjalankan tugas-tugas lainnya,” tukasnya. (erw)






Leave a Reply