Digelar 29 Juli, Sistem Konferwil NU Lampung Jadi Role Model

psiaceh.or.id/ – Konferensi Wilayah Nahdlatul Ulama (Konferwil NU) Ke-11 Provinsi Lampung akan digelar pada 29 dan 30 Juli 2023 di Kota Metro, Lampung.

Forum tertinggi perkumpulan NU tingkat wilayah tersebut akan menjadi role model bagi daerah lain. Pasalnya, untuk kali pertama pengurus ditingkat kecamatan (MWC) ikut memilih dalam konferwil.

Ketua Pelaksana (OC) Konferwil NU ke-11 Provinsi Lampung Prof Alamsyah mengatakan, persiapan pelaksanaan Konferwil
yang mengangkat tema “Membangun Kemandirian Nahdlatul Ulama, Dalam Rangka Merawat Jagat dan Membangun Perubahan” tersebut sudah dilakukan dari jauh-jauh hari.

“Ya, Konferwil yang akan digelar pada 29-30 Juli 2023 bertempat di Umala Kota Metro dan telah disetujui dan diputuskan oleh Pengurus Besar NU (PBNU),” kata dia.
[elementor-template id=”13″]
[elementor-template id=”11″]
Prof Alamsyah menambahkan, dalam rangka Konferwil NU tersebut struktur kepanitiaan telah dibentuk dan di beri surat keputusan (SK) yakni Panitia Pelaksana (OC) dan Panitia Pengarah (SC).

Selanjutnya, terang Prof Alamsyah, panitia wilayah terdiri dari banyak bagian, mulai dari seksi persidangan, acara, transportasi, akomodasi, dan lain-lain.

Selain panitia pelaksana dan panitia pengarah, menurut Prof Alamsyah telah dibentuk juga panitia teknis di Umala, yang meliputi seksi acara, persidangan, akomodasi penginapan, transportasi, keamanan, perlengkapan, dll.

Prof Alamsyah mengungkapkan, dalam agenda Konferwil juga pihaknya telah beraudiensi dengan Gubernur Lampung sebanyak dua kali, dan Gubernur terkait menyatakan mendukung.
[elementor-template id=”13″]
[elementor-template id=”11″]
Selanjutnya, telah beraudiensi juga dengan pemerintahan Kabupaten/kota se Lampung, seperti Kota Bandarlampung, Lampung Tengah, Kota Metro, Waykanan, untuk meminta dukungan karena acara yang akan digelar acara yang besar.

Pihaknya juga, lanjut Prof Alamsyah, telah bekerjasama dengan Kementrian Agama, Kementrian Perhubungan dll.

Menurut Prof Alamsyah juga, Konferwil NU ke-11 Provinsi Lampung merupakan yang pertama se Indonesia yang menggunakan sistem baru dan telah ditetapkan oleh PBNU.

“Sistem baru tersebut berupa bahwa PWNU kelas A atau klasifikasi satu seperti di Lampung, peserta resmi yang memiliki hak suara terdiri dari Pengurus Wilayah (PW), selanjutnya 15 pengurus cabang (PC) dan sekitar 231 majelis wakil cabang (MWC),” ungkapnya.
[elementor-template id=”13″]
[elementor-template id=”11″]
Dengan sistem baru tersebut menurut Prof Alamsyah yang memiliki hak suara cukup banyak, Masing-masing struktur di tiap-tiap tingkatan (PW, PC, MWC) memiliki hak suara.

“Meski begitu, untuk kepastian jumlah MWC yang ditetapkan sebagai peserta yang memiliki hak suara untuk memilih dalam Konferwil, saat ini tengah di verifikasi dan di validasi,” ungkapnya.

Oleh karena itu, lanjut Prof Alamsyah, saat ini pihaknya tengah menunggu tahapan tim verifikasi dan validasi PBNU untuk kepastian peserta MWC yang memiliki hak suara untuk memilih.

Menurut Prof Alamsyah, sistem Konferwil yang baru diterapkan di Lampung saat ini akan menjadi contoh Konferwil-konferwil Provinsi se-Indonesia.
[elementor-template id=”13″]
[elementor-template id=”11″]
Konferwil sebelumnya, menurut Prof Alamsyah yang memiliki hak suara dalam memilih hanya PW dan PC. Sementara sistem baru ini MWC juga memiliki hak suara untuk memilih.

Oleh karena itu, lanjut Prof Alamsyah, pihaknya memperkirakan 1200 peserta yang akan hadir dalam Konferwil, meski untuk kepastiannya masih menunggu tim verifikasi dan validasi PBNU.

Selanjutnya untuk pihak Pengembira, Muhibbin, Warga Nahdliyin dan lain-lain ia memperkirakan puluhan ribuan warga NU akan datang. Meski tidak diperbolehkan untuk masuk arena.
[elementor-template id=”11″]
Ia pun mempersilahkan seluruh warga Nahdlatul Ulama untuk menyambut acara riang gembira NU ini dengan menggelar diskusi, pameran budaya dan kegiatan-kegiatan lain, dengan catatan tidak boleh di dalam arena. (sandika)