psiaceh.or.id/ – Kabupaten Tulang Bawang, menghadapi pesta dekokrasi di tingkat desa (pemilihan calon kepala kampung) serentak, 20 September 2023, besok.
Tokoh pemuda yang juga aktivis Khozin Pamungkas berharap, pelaksanaan pemilihan kepala kampung berjalan kondusif.
Menurut Khozin proses demokrasi harus dijalankan dengan dewasa dan sportif. Dalam urusan pilihan politik ada baiknya setiap masyarakat memahami konsep saling menghargai.
Baginya, tidak ada gunanya juga jika dalam proses pemilihan terjadi kericuhan atau aksi keributan. Hal ini justru hanya menggangu proses pemilihan dan progres pembangunan desa secara keseluruhan.
[elementor-template id="13"]
[elementor-template id="11"]
"Saya berharap para tokoh masyarakat, termasuk para calon kepala kampung mampu menjadi sosok penengah dan siap menerima apapun hasilnya. Karena sepengalaman saya, begitulah kondisi politik di desa, terkadang panas dan proses kompetisinya sering kali diwarnai dengan banyak gesekan sosial," ujarnya kepada psiaceh.or.id/, Selasa (19/09/2023).
Ia menyebutkan, bila sudah terjadi gesekan sosial, lazimnya akan berlangsung lama. Bahkan sampai pemerintahan desa resmi berjalan.
Gesekan ini juga, menurutnya membuat proses pemerintahan dan pembangunan desa jadi terhambat. Pasalnya, calon kepala kampung atau masyarakat, hanya berkutat pada proses pemilihan sebelumnya, sementara proses pemerintahan desa tak berjalan dengan baik.
Oleh karena itu, lanjut Khozin, sekali lagi ia mengajak kepada masyarakat dan para calon kepala kampung untuk mengedepankan proses pemilihan dengan kondusif dan penuh kesadaran akan pentingnya menjaga kedamaian untuk kebaikan plus stabilitas (ekonomi atau sosial) desa.
[elementor-template id="13"]
[elementor-template id="11"]
"Kompetisi politik itu harus dijalankan dengan mengedepankan kompetisi gagasan, bukan sebaliknya, kompetisinya saling menghina, mengejek dan merendahkan untuk meraih dukungan masyarakat, atau menggunakan money politik," ungkapnya.
Khozin turut menyoroti problem money politik. Menurutnya masyarakat di akar rumput masih tergiur oleh politik uang meski nominalnya tidak seberapa.
"Suara mereka terkadang mudah sekali dibeli oleh uang 50-100 ribu. Padahal uang yang nominalnya kecil itu sebetulnya tidak sebanding dengan kemungkinan apa saja yang akan menimpa desanya," kata dia.
Money politik menurutnya, sering kali membuat para pemimpin di akar rumput bekerja tidak secara profesional. Koruptif, menjalankan pemerintahan dengan formalitas, penuh siasat jahat dan lain-lain.
Ia mengharapkan, masyarakat sekarang bisa lebih cerdas dalam mengikuti proses politik di tingkat manapun. Termasuk di pemilu 2024 mendatang.
[elementor-template id="13"]
[elementor-template id="11"]
Khozin berpesan, semoga pemilihan pemilihan calon legislatif, kepala daerah atau presiden 2024 mendatang berlangsung sesuai harapan dan berjalan dengan damai.
Ia menilai di era hari ini, kompetisi politik selalu diwarnai keributan dan ketegangan yang tidak perlu seperti yang terjadi di Kapetaka dan Cirebon.
Keributan dalam proses pemilihan politik hanya akan membangun bangsa ini akan lambat. Apalagi di tengah situasi geopolitik, lingkungan dan perekonomian global yang sedang guncang, hal itu (proses politik yang tidak dewasa) mungkin hanya bisa memperparah situasinya.
"Maka mari kedepankan spirit persatuan dalam proses pemilihan politik. Mari warnai proses pemilihan politik kita dengan perdebatan-perdebatan sehat, evaluatif dan fokus yang membangun masa depan," tutupnya. (***/san)






Leave a Reply