Kober dan UKMBS Membangun Ekosistem Seni Rupa di Lampung

psiaceh.or.id/ – Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS) Universitas Lampung (Unila) bersama Komunitas Berkat Yakin (Kober) menggelar Diskusi bertema “Upaya Membangun Nalar Ekosistem Seni Rupa di Lampung‘‘ bertempat di Graha Kemahasiswaan Unila, Rabu (11/10/2023) malam.

Diskusi ini merupakan rangkaian kegiatan dari Pameran, ‘‘Sepasang Sendal di Kepala“ yang berlangsung sejak 07 Oktober 2023 hingga 13 Oktober 2023, besok.

Ketua Pelaksana kegiatan, Devin Nodestyo, yang juga salah satu perupa dalam pameran ini mengatakan, diskusi tersebut merupakan perluasan dampak dari Pameran Seni Rupa yang dilangsungkan selama sepekan ini.

Devin menyebutkan, selain menikmati karya Drawing, di ruang ini mereka berkumpul berbincang santai terkait ekosistem seni rupa di Lampung. Mulai dari berefleksi hingga menyusun visi bersama. Dengan acara semacam ini kita berharap akan terjadi semacam dialektika di wilayah seni rupa.

Sementara itu, Sutradara Teater Satu, sekaligus pembicara dalam diskusi, Iswadi Pratama mengatakan, bahwa kita perlu memeriksa ulang makna seni rupa yang selama ini dipahami.

Kak Is, begitu kerab disapa menyebutkan, segala tindak seni yang dilakukan harus memiliki relevansi dengan gerak zaman. Terkait isu sosial, politik budaya dan sebagainya.

“Lukisan tidak hanya berhenti pada ungkapan perasaan, melainkan ada ide atau terdapat problem yang hendak ditawarkan. Sehingga lukisan tidak melulu menjadi penghias ruangan,” ujar Kak Is.

Menanggapi ekosistem seni rupa di Lampung, Kak Is mengungkapkan, untuk bergerak maju tidak cukup jika hanya mengandalkan praktisi rupa. Melainkan kita butuh perangkat lain yang terlibat, seperti galeri atau museum, wartawan atau jurnalis seni rupa, kritikus, hingga kolektor.

Kita, kata Kak Is, butuh kerja serempak dari berbagai pihak, sehingga bisa memberi edukasi secara luas, mengkonstruk realitas dan mendesain ekosistem seni rupa yang lebih baik.

“Tapi kenyataannya, hal itu belum terjadi. Karena itu, meski sudah berpuluh tahun eksis, pemahaman dan apresiasi masyarakat terhadap seni rupa tidak kunjung berkembang,” Ungkapnya.

Kak Is menilai, entah kapan keadaan ideal bisa terwujud. Karena itu, dari yang paling mungkin dilakukan dengan perbaikan diri kita masing-masing.

“Luruskan niat, tekat, nekat dan komitmen. karena dibutuhkan keberanian untuk setia, dan dibutuhkan kesetiaan untuk berani,” tambah Pelukis, Aktor, dan Sutradara di Teater Satu itu. (***/san)