Humas Harus Siap Kerja di Bawah Tekanan

psiaceh.or.id/ – Wakil Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Lampung, Ariyadi Ahmad menyampaikan seorang petugas hubungan masyarakat (Humas) harus siap bekerja di bawah tekanan.

Pernyataan tersebut dolontarkan Pemred psiaceh.or.id/ itu menanggapi pertanyaan peserta Pelatihan Jurnalistik Kehumasan Unila, di Radisson Hotel, Kamis (16/11/2023).

"Setiap lembaga memiliki aturan main terkait kerja Humas, jika di perusahaan disebut dengan code of conduct. Aturan main ini lah yang mengatur kerja Humas. Karenanya setiap pekerja Humas harus siap bekerja di bawah tekanan," kata dia.

Salam kesempatan tersebut, wartawan dengan sertifikasi utama itu diminta menyampaikan materi teori dan praktik penulisan berita.

Dalam pemaparannya, pria yang akrab disapa Ari itu menegaskan agar setiap penulis di Humas harus benar-benar mengetahui profil pimpinan di lembaganya. Sebab, kata dia, pengetahuannya tentang pimpinan akan memperkaya tulisannya.

"Dalam teori menulis dikenal istilah 'Mencintai Detail'. Sesuai dengan sinonim detail adalah perincian atau bagian-bagian yang terperinci, artinya berikan informasi kepada khalayak hal lain tentang narsumnya selain statemennya," tuturnya.

Ia mencontohkan, di ahir kutipan penulis di Humas bisa menambahkan informasi lain, misalnya info tentang hobi atau prestasi narsumnya.

"Dengan begitu ada informasi lain uang memperkaya tulisan. Sehingga tulisan tidak garing," kata mantan tenaga ahli Komisi V DPR RI itu.

Mahasiswa S2 Prodi Filsafat UIN Raden itu sempat menuntun peserta pelatihan untuk menulis sebuah berita, dimulai dari lead hingga isi berita. Tidak hanya itu, ia juga sempat memberikan tips kepada peserta tentang pemilihan judul yang menarik.

Sebelumnya, Ketua PWI Lampung Wirahadikusumah menyampaikan agar Humas membuat konten berita yang tidak hanya penting, tapi juga menarik untuk dibaca.

Wira mengatakan Humas punya tugas penting dalam membangun citra lembaga. Maka ada beberapa strategi yang harus dijalankan. Salah satunya membuat berita-berita menarik, tidak hanya sebatas kegiatan seremonial.

“Saya melihat website Unila masih fokus pada pemberitaan yang penting, tapi belum menyampaikan informasi yang menarik. Padahal banyak hal menarik yang bisa diberitakan,” kata Wirahadikusumah.

Ia mencontohkan beberapa hal menarik seperti inovasi dari mahasiswa, prestasi di tingkat nasional hingga internasional. Bisa juga terkait kebijakan terbaru di bidang pendidikan dan lain sebagainya.

Menurut Wira, tim humas harus kreatif dalam membuat berita dan bisa menggali beberapa sudut pandang (angle) menarik dalam satu kegiatan.

“Misal dalam satu acara, humas harus punya tim liputan dan setiap hari dibagi tugasnya. Jangan hanya fokus pada kegiatan tapi mengabaikan hal-hal yang menarik. Tapi harus diingat hal menarik yang dimaksud juga harus bernilai positif bagi Unila,” jelas pimpinan media Rilisid itu.

Dikatahui, Humas Unila menghadirkan empat pembicara dalam pelatihan yang diikuti seluruh Humas fakultas dan lembaga di kampus hijau itu.

Selain Ariyadi Ahmad dan Wirahadikusumah juga ada dua pembicara lain yakni Budi Santoso Budiman dari LKBN Antara dan Adi Pranoto dari RMOL. (tim/san)