psiaceh.or.id/ – Calon Presiden nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan mengatakan, pentingnya pendidikan tinggi dipandang sebagai sebuah investasi dan jangan dipandang sebagai sebuah industri.
Hal tersebut disampaikan Anies ditengah ratusan mahasiswa dan pemuda Lampung dalam forum dialog ‘Desak Anies’ yang diselenggarakan di Pulau Sebesi, Sukarame, Bandarlampung, Kamis (07/12/2023).
Menurut Anies, cara pandang pemeritah tentang pendidikan harus diubah. Jangan memandang pendidikan dan biaya pengeluaran pendidikan sebagai biaya. Pandang itu sebagai investasi.
Kemudian, kata Anies, jangan pandang pendidikan sebagai industri, apabila dipandang sebagai industri maka kita mendorong industrialisasi pendidikan tinggi.
“Bila itu dikerjakan maka kita memandang mahasiswa sebagai konsumen jasa pendidikan. Bila mahasiswa yang menjadi konsumen jasa pendidikan dikemudian hari ia akan menjajakan pengetahuan kepada orang yang paling tinggi membayar atas ilmu yang ia miliki,” kata Anies.
Hal ini akan menjadikan komersialisasi pendidikan yang menempel pada anak muda. Ini mendorong mahasiswa yang bayar kuliah mahal, maka mahasiswa tersebut ilmunya akan dijajakan kepada orang yang membayar paling tinggi.
“Hal ini menjadikan unsur pengabdian hilang, unsur idealisme hilang. Sementara perguruan tinggi dalam sejarah merupakan suplayer pejuang untuk perubahan. Dari zaman penjajahan Belanda sampai kedepan,” ujarnya.
Anies melanjutkan, orientasi pendidikan harus dikembalikan dengan memberikan alokasi anggaran yang lebih besar kepada perguruan tinggi. Hal ini akan menjadikan beban keluarga menurun.
“Jika kita memberikan anggaran yang lebih besar ke perguruan tinggi maka beban keluarga akan kurang. Nah ini yang akan kami dorong kedepan, maka pengelola kampus tidak diorentasikan untuk mencari biaya operasional. Bila biaya dibebankan kepada mahasiswa terjadilah praktek industrilisasi pendidikan tinggi,” imbuhnya. (sandika)