Anak Muda Rentan Terpapar Terorisme dan Radikalisme

psiaceh.or.id/ – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut bahwa kelompok muda dengan umur 20-30 tahun merupakan kelompok yang rentan untuk terkena paparan paham terorisme dan radikalisme.

Hal tersebut disampaikan oleh
Kasi Pamling Subdit Pengamanan Lingkungan BNPT Andityas Pranowo dalam Workshop dengan tema “Peran Pers dalam Pencegahan Paham Radikalisme dan Terorisme untuk Mewujudkan Indonesia Harmoni” bertempat di Hotel Novotel, Bandarlampung, Kamis (21/12/2023).

Menurutnya anak muda merupakan salah satu target dari kelompok teroris untuk mendoktrinasi dan membangun pengaruh agar diikuti oleh anak-anak muda tersebut.

Hal ini, kata dia, tidak terlepas dari psikologis anak muda yang masih cenderung stabil dan mengejar eksistensi. Karena itu anak muda mudah untuk didoktrinasi.

Selain problem anak muda yang dijadikan target oleh kelompok teroris. Saat ini kata dia, sejak tahun 2000 kelompok teroris berubah model gerak untuk menyebarkan pahamnya yaitu melalui online.

“Dulu, kelompok teroris menyebarkan ajarannya secara langsung dan dengan sembunyi-sembunyi” ujarnya dalam kegiatan yang digagas oleh Dewan Pers bersama BNPT tersebut.

Namun saat ini menurutnya, penyebaran paham terorisme dilakukan secara terang-terangan di dunia online. Bahkan menurutnya, pembai’atan sebagai anggota teroris dilakukan melalui online.

Karenanya, banyak situs-situs radikalisme dan terorisme di tutup oleh pemerintah.

Berdasarkan pengakuan anggota teroris yang ditangkap, kata dia, banyak dari mereka mempelajari sendiri paham tersebut yang didapat dari internet.

Selain itu, terdapat fenomena baru dalam gerakan terorisme, sebagaimana kejadian di Surabaya. Menurutnya dalam gerakan terorisme di kota itu baru pertama kali keluarga dilibatkan.

“Kejadian di Kota Surabaya itu menandakan perubahan gerakan terorisme yang mana perempuan menjadi aktor yang sebelumnya hanya menjadi pendukung di belakang layar,” kata dia.

Dia menilai perempuan sulit untuk di doktrin. Namun apabila sudah di terkena doktrin susah untuk disadarkan.

Oleh karena itu, kata dia, seseorang yang paling rentan terpapar terorisme adalah anak muda, perempuan dan anak-anak.

Menurutnya, pencegahan paham terorisme harus mengikuti perkembangan zaman. Karenanya penanggulangannya bersifat dinamis dan mengikuti zaman.

Upaya yang harus dilakukan menurutnya harus membentengi kelompok rentan tersebut.

BNPT juga, kata dia, bermitra dengan berbagai pihak untuk melakukan upaya pencegahan, seperti media, akademisi, masyarakat, dunia usaha dan pemerintah. (sandika)